Jumat, 21 Agustus 2015

Dermaga di Perantauan

Oleh Rahma Nur Amalia
:Untuk kerinduan pada kampung halaman

Membisu aku kaku
Terengkuh ombak, terkoyak sepi
Oh, Suaraku melemah parau
Air laut biru gambarkan rinduku di sini

Aku menitikkan air, sampai penuh menjelma jadi laut 
Jadi tempat hidup ikan-ikan dan santapan para konglomerat
Debur ombak menerpa diriku sekelebat
Mencuri rindu, menenggelamkan dan hanyut

Rinduku meruah bak lautan
Bak gelombang tak tertahan
Berbaur suara bahtera dari permukaan
Di sini, di balik dermaga perantauan

Pandanganku seperti Mercusuar yang  memancarkan cahaya ke sekeliling
Mataku memandang hamparan biru  di bawah gumpalan putih
Disusul embus angin yang ayunkan dedaun kelapa
Menambah kerinduan yang kubawa

“Aku merindu ibu!”
Ku biarkan angin membawa setiap gelombang yang terlontar
Bersama ucapan, dibawa para nelayan.
: Di Dermaga perantauan aku berjanji untuk kembali

Bandung
31 Maret 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar