Jumat, 21 Agustus 2015

Aku dan Miranda

Bak kelinci yang dikejar srigala
Berlari terbirit-birit mengejar mentari
Mentari pagi hampir dekat
“Aku lelah Miranda!” keluhku

Ah, darah ini berderai
Getir terasa luka ini
“Sakit sobat” keluhku
Tersimpul senyum bersama garis wajah
Miranda, Oh Miranda

Sepanjang jalan, Kembang Kempis napasku
Memijakan bumi kakiku tak mampu
Kaku sudah tubuhku,
“Miranda kau tak lelah?” tanyaku

Tertumus aku ke tanah
Lantas kau topang aku dan kau berlari
Tibalah kita di garis finis, tersimpul lagi senyummu
Padahal kutahu kau berlari bersamaku



 Bandung, 7 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar