Matahari masih terbit dari timur
Burung-burung masih berkicau dipagi hari
Petani masih bersiul seiring langkah kaki
Dan kamu masih tak di sini
Aku sudah mencarimu
Di katup-katup mawar itu
Di celah-celah ranting pepohonan
Di balik rusuk dedaunan
Aku kehilangan jejakmu
Jejak yang terhapus embus angin
Seiring membirunya hati, aku mengigil
Aku meronta saat namamu terpanggil
Biar kubercengkerama dengan merpati
Yang sudi jadi kurir tuk antar suratku pagi ini
Tapi surat hanyalah surat
Waktu ini masih ruang hampa tak berpenghuni
Kehadiranmu singkat!
Menenggelamkan tetesan airmata
Menjelmakan batu jadi debu
Terbawa angin, hinggap lalu hempas
-Bandung, 23 Maret 2015-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar