“Setiap hari aku menahan kebiasaan ini. Mengepalkan tangan ketika penyakitku meradang di tempat yang tidak tepat. Sementara kau terlalu asyik dengan duniamu. Padahal aku pucat pasi. Namun kau terus bercumbu dengan asap yang kau kepulkan setiap hari sambil ditemani secangkir kopi atau minuman yang kau bilang untuk menghangatkan badan.”
- Penggalan cerpen “Detik”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar